KHUTBAH RASULULLAH SAW TENTANG DAJJAL

Jumaat, 11 Mac 2011

Dari Abi Umamah Al-Bahiliy, beliau berkata: “Rasululah s.a.w telah berkhutbah di
hadapan kami. Dalam khutbahnya itu Baginda banyak menyentuh masalah Dajjal.
Baginda telah bersabda: “Sesungguhnya tidak ada fitnah (kerosakan) di muka bumi
yang paling hebat selain daripada fitnah yang dibawa oleh Dajjal. Setiap Nabi yang
diutus oleh Allah SWT ada mengingatkan kaumnya tentang Dajjal. Aku adalah nabi
yang terakhir sedangkan kamu adalah umat yang terakhir. Dajjal itu tidak mustahil
datang pada generasi (angkatan) kamu. Seandainya dia datang sedangkan aku masih
ada di tengah-tengah kamu, maka aku adalah sebagai pembela bagi setiap mukmin.
Kalau dia datang sesudah kematianku, maka setiap orang menjaga dirinya. Dan
sebenarnya Allah SWT akan menjaga orang-orang mukmin.
“Dajjal itu akan datang nanti dari satu tempat antara Syam dan Irak. Dan
mempengaruhi manusia dengan begitu cepat sekali. Wahai hamba Allah, wahai
manusia, tetaplah kamu. Di sini akan saya terangkan kepada kamu ciri-ciri Dajjal,
yang belum diterangkan oleh nabi-nabi sebelumku kepada umatnya.
“Pada mulanya nanti Dajjal itu mengaku dirinya sebagai nabi. Ingatlah, tidak ada lagi
nabi sesudah aku. Setelah itu nanti dia mengaku sebagai Tuhan. Ingatlah bahawa
Tuhan yang benar tidak mungkin kamu lihat sebelum kamu mati. Dajjal itu cacat
matanya sedangkan Allah SWT tidak cacat, bahkan tidak sama dengan baharu. Dan
juga di antara dua mata Dajjal itu tertulis KAFIR, yang dapat dibaca oleh setiap
mukmin yang pandai membaca atau buta huruf.
“Di antara fitnah Dajjal itu juga dia membawa syurga dan neraka. Nerakanya itu
sebenarnya syurganya sedangkan syurganya itu neraka, yakni panas. Sesiapa di
antara kamu yang disiksanya dengan nerakanya, hendaklah dia meminta pertolongan
kepada Allah dan hendaklah dia membaca pangkal surah Al-Kahfi, maka nerakanya
itu akan sejuk sebagaimana api yang membakar Nabi Ibrahim itu menjadi sejuk.
“Di antara tipu dayanya itu juga dia berkata kepada orang Arab: “Seandainya aku
sanggup menghidupkan ayah atau ibumu yang sudah lama meninggal dunia itu,
apakah engkau mengaku aku sebagai Tuhanmu?” Orang Arab itu akan berkata: “
Tentu.” Maka syaitan pun datang menyamar seperti ayah atau ibunya. Rupanya
sama, sifat-sifatnya sama dan suaranya pun sama. Ibu bapanya berkata kepadanya:
“Wahai anakku, ikutilah dia, sesungguhnya dialah Tuhanmu.”
“Di antara tipu dayanya juga dia tipu seseorang, yakni dia bunuh dan dia belah dua.
Setelah itu dia katakan kepada orang ramai: “Lihatlah apa yang akan kulakukan
terhadap hambaku ini, sekarang akan kuhidupkan dia semula. Dengan izin Allah
orang mati tadi hidup semula. Kemudian Laknatullah Alaih itu bertanya: “Siapa
Tuhanmu?” Orang yang dia bunuh itu, yang kebetulan orang beriman, menjawab: “
Tuhanku adalah Allah, sedangkan engkau adalah musuh Allah.”
Orang itu bererti lulus dalam ujian Allah dan dia termasuk orang yang paling tinggi
darjatnya di syurga.”
Kata Rasulullah s.a.w lagi: “Di antara tipu dayanya juga dia suruh langit supaya
menurunkan hujan tiba-tiba hujan pun turun. Dia suruh bumi supaya mengeluarkan
tumbuh-tumbuhannya tiba-tiba tumbuh. Dan termasuk ujian yang paling berat bagi
manusia, Dajjal itu datang ke perkampungan orang-orang baik dan mereka tidak
me-ngakunya sebagai Tuhan, maka disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman
dan ternakan mereka tidak menjadi.
“Dajjal itu datang ke tempat orang-orang yang percaya kepadanya dan penduduk
kampung itu mengakunya sebagai Tuhan. Disebabkan yang demikian hujan turun di
tempat mereka dan tanam-tanaman mereka pun menjadi.
“Tidak ada kampung atau daerah di dunia ini yang tidak didatangi Dajjal kecuali
Makkah dan Madinah. Kedua-dua kota itu tidak dapat ditembusi oleh Dajjal kerana
dikawal oleh Malaikat. Dia hanya berani menginjak pinggiran Makkah dan Madinah.
Namun demikian ketika Dajjal datang ke pergunungan di luar kota Madinah, kota
Madinah bergoncang seperti gempa bumi. Ketika itu orang-orang munafik
kepanasan seperti cacing dan tidak tahan lagi tinggal di Madinah. Mereka keluar dan
pergi bergabung dengan orang-orang yang sudah menjadi pengikut Dajjal. Inilah
yang dikatakan hari pembersihan kota Madinah.
Dalam hadis yang lain, “di antara fitnah atau tipu daya yang dibawanya itu, Dajjal itu
lalu di satu tempat kemudian mereka mendustakannya (tidak beriman kepadanya),
maka disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman mereka tidak menjadi dan hujan
pun tidak turun di daerah mereka. Kemudian dia lalu di satu tempat mengajak
mereka supaya beriman kepadanya. Mereka pun beriman kepadanya. Maka
disebabkan yang demikian itu Dajjal menyuruh langit supaya menurunkan hujannya
dan menyuruh bumi supaya menumbuhkan tumbuh-tumbuhannya. Maka mereka
mudah mendapatkan air dan tanam-tanaman mereka subur.”
Dari Anas bin Malik, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Menjelang turunnya
Dajjal ada tahun-tahun tipu daya, iaitu tahun orang-orang pendusta dipercayai orang
dan orang jujur tidak dipercayai. Orang yang tidak amanah dipercayai dan orang
amanah tidak dipercayai.”
Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah s.a.w ada bersabda: “Bumi yang paling
baik adalah Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal nanti ia dikawal oleh malaikat.
Dajjal tidak sanggup memasuki Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal (di luar
Madinah), kota Madinah bergegar tiga kali. Orang-orang munafik yang ada di
Madinah (lelaki atau perempuan) bagaikan cacing kepanasan kemudian mereka
keluar meninggalkan Madinah. Kaum wanita adalah yang paling banyak lari ketika
itu.
Itulah yang dikatakan hari pembersihan. Madinah membersihkan kotorannya seperti
tukang besi membersihkan karat-karat besi.”
Diriwayatkan oleh Ahmad, hadis yang diterima dari Aisyah r.a. mengatakan: “Pernah
satu hari Rasulullah s.a.w masuk ke rumahku ketika aku sedang menangis. Melihat
saya menangis beliau bertanya: “Mengapa menangis?” Saya menjawab: “Ya
Rasulullah, engkau telah menceritakan Dajjal, maka saya takut mendengarnya.”
Rasulullah s.a.w berkata: “Seandainya Dajjal datang pada waktu aku masih hidup,
maka aku akan menjaga kamu dari gangguannya. Kalau dia datang setelah
kematianku, maka Tuhan kamu tidak buta dan cacat.”
Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Dajjal muncul pada
waktu orang tidak berpegang kepada agama dan jahil tentang agama. Pada zaman
Dajjal ada empat puluh hari, yang mana satu hari terasa bagaikan setahun, ada satu
hari yang terasa bagaikan sebulan, ada satu hari yang terasa satu minggu, kemudian
hari-hari berikutnya seperti hari biasa.”
Ada yang bertanya: “Ya Rasulullah, tentang hari yang terasa satu tahun itu, apakah
boleh kami solat lima waktu juga?” Rasulullah s.a.w menjawab: “Ukurlah berapa
jarak solat yang lima waktu itu.”
Menurut riwayat Dajjal itu nanti akan berkata: “Akulah Tuhan sekalian alam, dan
matahari ini berjalan dengan izinku. Apakah kamu bermaksud menahannya?”
Katanya sambil ditahannya matahari itu, sehingga satu hari
lamanya menjadi satu
minggu atau satu bulan.
Setelah dia tunjukkan kehebatannya menahan matahari itu, dia berkata kepada
manusia: “Sekarang apakah kamu ingin supaya matahari itu berjalan?” Mereka
semua menjawab: “Ya, kami ingin.” Maka dia tunjukkan lagi kehebatannya dengan
menjadikan satu hari begitu cepat berjalan.
Menurut riwayat Muslim, Rasulullah s.a.w bersabda: “Akan keluarlah Dajjal kepada
umatku dan dia akan hidup di tengah-tengah mereka selama empat puluh. Saya
sendiri pun tidak pasti apakah empat puluh hari, empat puluh bulan atau empat
puluh tahun. Kemudian Allah SWT mengutus Isa bin Maryam yang rupanya
seolah-olah Urwah bin Mas’ud dan kemudian membunuh Dajjal itu.”
Dan menurut ceritanya setelah munculnya Dajjal hampir semua penduduk dunia
menjadi kafir, yakni beriman kepada Dajjal. Menurut ceritanya orang yang tetap
dalam iman hanya tinggal 12,000 lelaki dan 7,000 kaum wanita. Wallahu A'lam..

Comments

No response to “KHUTBAH RASULULLAH SAW TENTANG DAJJAL”
Post a Comment | Catat Ulasan (Atom)

Catat Ulasan

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...